Bahamut atau Bahamoot adalah ikan besar yang menunjang bumi dalam mitologi Arab. Dari beberapa sumber, Bahamut digambarkan memiliki kepala seperti kuda nil atau gajah. Dalam buku Jorge Luis Borges yang berjudul Book of Imaginary Being, Bahamut digambarkan sangat besar hingga manusia tidak mampu melihatnya. “(semua) Lautan yang ada di dunia, ditempatkan pada sebuah hidung seekor ikan, akan seperti biji mustard diatas padang gurun.”
Edward William Lane mengutip dua kosmologis akun dari Ibn al-Wardi yang menceritakan Bahamut. Satu akun menggambarkan Bahamut sebagai seekor ikan yang mengapung di air yang didukung kegelapan. Diatas ikan ada seekor banteng bernama Kujata, diatas banteng ada sebuah gunung ruby, diatas gunung ruby ada malaikat; malaikat yang membawa dan menunjang tujuh bumi. Dibawah ikan terdapat lapisan angin, kegelapan, dan kabut. Sumber lain menyebutkan Bahamut adalah sebuah lapisan dalam konsep similar dari kosmorafi Arab.
Menurut Borges, Bahamut adalah ikan raksasa yang Jesus lihat di malam ke 496 dalam seribu satu malam. Bahamut dalam cerita ini adalah seekor ikan yang besar, berenang di lautan yang luas. Dia membawa seekor banteng diatas kepalanya; seekor banteng memikul sebuah batu, dan diatas batu adalah malaikat yang membawa tujuh lapis bumi. Dibawah Bahamut adalah kegelapan, api, dimana bagian bawanya terdapat seekor ular besar bernama Falak.
Pada saat melihat Bahamut, Jesus (Isa) kebingungan. Dalam pandangannya ia terjatuh, dan saat ia kembali kepada tubuhnya, Allah berkata “Oh, Isa, Apakah kamu melihat seekor ikan yang ukurannya panjang dan besar?” Ia menjawab,”Dengan kehormatan dan keagungan-Mu, Tuhan, aku tidak melihat ikan; tapi disana seekor banteng besar melewatiku yang memiliki panjang tubuh selama tiga hari perjalanan, dan aku tidak tahu banteng macam apa ini” Allah menjawab “Oh Isa, ini yang kau lihat selama tiga hari perjalanan melewati mu, adalah kepala dari ikan; dan sekarang kamu tahu setiap hari aku menciptakan empat puluh ikan seperti ini.”
Borges mengutip cerita tentang Bahamut sebagai bagian dari lapisan kosmologi yang menjadi ilustrasi dari bukti kosmologi tentang eksistensi Tuhan, dimana ia menilai dampak ketidakmungkinan dari infinite prior causes. Dia juga menggambarkan secara paralel antara Bahamut dan seekor ikan dari mitologi Jepang bernama Jinshin-Uwo.
Dengarkan Dengan Audio
No comments:
Post a Comment