Monday, October 21, 2013

Brahmastra


brahmastra

 Brahmastra kadang-kadang di kenal juga dengan Brahma Astra ( Astra brarti 'senjata' ) seperti yang di jelaskan dalam beberapa Purana, Brahmastra di anggap sebagai senjata mematikan. Dikatakan bahwa ketika serangan senjata Brahmastra selesai, tidak akan ada serangan balasan atau pertahanan yang bisa menghentikanya, kecuali dengan Brahmadanda, tongkat yang juga di ciptakan oleh Brahma.

  Brahmastra tidak pernah luput dari sasaran dan harus digunakan dengan maksud yang sangat spesifik melawan musuh individu atau tentara, sebagai target akan menghadapi pemusnahan lengkap. Hal ini diyakini diperoleh dengan bermeditasi kepada Dewa Brahma, hanya dapat di gunakan sekali seumur hidup. Pengguna haruslah mempunyai konsentrasi mental yang kuat.

  Menurut tulisan-tulisan Sansekerta kuno, Brahmastra di panggil oleh doa yang diberikan kepada pengguna ketika diberikan senjata ini. Melalui doa ini, pengguna dapat memanggil senjata dan menggunakanya melalui media terhadap lawanya. Karena Brahma di anggap sebagai pencipta dalam sanatana Dharma, diyakini oleh umat Hindu bahwa Brahmastra diciptakan olehnya untuk tujuan hidup menegakan Dharma dan Satya, untuk di gunakan oleh siapa saja yag ingin menghancurkan musuh yang juga akan menjadi bagian dari ( Brahma ).

  Targetnya, bila terkena Brahmastra, akan benar-benar hancur. Brahma telah menciptakan senjata yang lebih kuat daripada Brahmastra, yang di sebut Brahmashira. brahmashira tersebut tidak pernah digunakan dalam perang, karena memiliki kekuatan empat kali lebih kuat dari Brahmastra, yaitu daya empat persegi, seperti namanya, karena Brahma memiliki empat kepala, hanya Arjuna dan Aswatama yang memiliki pengetahuan untuk memanggil Brahmashira tersebut.

  Senjata itu juga diyakini menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah. Tanah yang dimana senjata itu digunakan akan menjadi tandus dan semua kehidupan di dalam dan sekitar daerah tersebut tidak ada. baik perempuan dan laki-laki menjadi tidak subur. Ada juga penurunan cerah hujan dan mengalami keretakan tanah, seperti saat kekeringan. Ada berbagai deskripsi dari senjata yang di ciptakan oleh dewa-dewa Hindu seperti Agneyastra, Brahmastra, Garudastra, Kaumodaki, Narayanastra, Pashupatastra, Shiva Dhanush, Sudarshana Chakra, Trishul, Vaishnavastra, Varunastra, dan Vayavastra, senjata pribadi dari para dewa Trishul, Chakram dan Brahmastra lah yang paling kuat.

  Ada banyak contoh dalam bahasa Sansekerta suci dimana Brahmastra digunakan dan penggunanya terancam, termasuk :

  Vishvamitra menggunakanya melawan Vasishta, tapi Brahmastra ditelan Brahmadanda. Brahma mengambil kembali Brahmastra.

  Dalam Ramayana, Brahmastra digunakan oleh Sri Rama bebrapa kali : sekali terhadap Taranisem ( putra Rahwana dan juga saudara dari Bivishan ), dua kali melawan Kumnakarna ke tangan kananya dan kepala selama pertempuran mereka di Lanka. Lakshmana ( adik Sri Rama ) menggunakan Brahmastra untuk melawan Atikaay ( saudara Rahwana ). Juga, Indrajit menggunakan Brahmastra untuk melawan Hanuman ketika ia menghancurkan Ashok Vatika setelah bertemu Sita.  Lakshmana juga mencoba untuk menggunakannya dengan Indrajit dalam pertempuran yang sama, namun Rama menghentikan penggunaan senjata tersebut dan mengatakan " menggunakan Brahmastra tidak di benarkan, hal itu tidak akan bermanfaat bagi umat manusia ".

  hal ini juga di sebutkan dalam Veda bahwa Brahmastra digunakan oleh Sri Rama untuk membuat jalan keluar dari laut sehingga tentara kera dapat berbaris menuju Lanka, namun pada saat yang sama, Varuna muncul dan mengatakan kepada Rama, tentang kerusakan yang akan di akibatkan oleh senjata, dan di arahkan ke Poorv Disha - Arah Timur oleh Rama yang jatuh di tempat Rajstan yang modern menyebabkan tempat itu menjadi gurun, juga Indrajit menggunakan Brahmastra saat pertempuran terakhir dia dengan Lakshmana, namun senjata mematikan itu kembali membuat kerusakan.

  Sebelum perang besar Mahabharata, Karna berencana untuk menggunakan Brahmastra untuk melawan Arjuna, tetapi tidak melakukanya atas perintah Kunti.

  Konfrontasi Arjuna dan Aswatama di Mahabharata, Arjuna di tarik senjatanya seperti yang di perintahkan, tapi Aswatama malah melakukanya, malah menyerang cucu Arjuna yang belum lahir, Parikesit, yang kemudian diselamtakan oleh Khrisna.  

Dengarkan Dengan Audio

No comments:

Post a Comment